Di era modern ini, banyak orang menjalani gaya hidup sedentari, yaitu kebiasaan minim aktivitas fisik, seperti duduk terlalu lama di depan komputer, bekerja dari rumah, atau menghabiskan waktu dengan gadget tanpa banyak bergerak. Sayangnya, kebiasaan ini dapat berdampak serius pada kesehatan sendi, menyebabkan berbagai masalah seperti nyeri, kaku, bahkan peningkatan risiko penyakit sendi degeneratif.
Lalu, bagaimana sebenarnya gaya hidup sedentari mempengaruhi kesehatan sendi?
- Menyebabkan Kekakuan Sendi
Ketika tubuh jarang bergerak, cairan sinovial atau pelumas alami sendi tidak terdistribusi dengan baik. Akibatnya, sendi menjadi kering dan kaku, yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat bergerak. - Melemahkan Otot Penopang Sendi
Otot-otot di sekitar sendi berfungsi sebagai penyangga dan pelindung. Namun, kurangnya aktivitas fisik menyebabkan otot menjadi lemah dan kehilangan kekuatan, sehingga sendi lebih rentan terhadap cedera dan nyeri. - Meningkatkan Risiko Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang terjadi ketika tulang rawan pelindung sendi mengalami kerusakan. Gaya hidup sedentari mempercepat kondisi ini karena kurangnya pergerakan menyebabkan sendi mengalami stres berlebihan tanpa latihan yang cukup untuk mempertahankan fleksibilitasnya. - Meningkatkan Berat Badan dan Beban pada Sendi
Kurangnya aktivitas fisik sering kali dikaitkan dengan peningkatan berat badan, yang memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama di area lutut, pinggul, dan punggung bawah. Tekanan ini dapat mempercepat kerusakan sendi dan memicu peradangan. - Menghambat Sirkulasi Darah ke Sendi
Duduk terlalu lama atau kurang bergerak menghambat aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke sendi. Akibatnya, proses regenerasi jaringan sendi menjadi lambat, meningkatkan risiko nyeri dan peradangan.
Untuk mengobati nyeri sendi, anda dapat mengkonsumsi Maduga. Maduga terbuat dari madu dengan gamat emas yang kaya akan glukosamin yang sangat efektif untuk menjaga dan menyembuhkan sakit sendi, teutama sendi lutut.